Di ambil dari jurnal yang berjudul
:
Implementasi Sistem Pakar Berbasis
Web
Untuk Mendiagnosis Penyakit Dalam
Pada Manusia
Istri Sulistyowati
Jurusan Sistem Informasi, STMIK Amikom Purwokerto
E-mail : cantik_ista@yahoo.com
ABSTRAK
Perkembangan penyakit dalam semakin
berkembang setiap tahunnya dari perkembangan penyakit dan jumlah penderitanya, untuk
menangani masalah penyakit tersebut dibutuhkan seorang dokter spesialis
penyakit dalam. Permasalahan yang muncul
adalah terbatasnya jumlah, waktu dan tenaga dari seorang dokter sehingga untuk
melakukan konsultasi ketika dokter berhalangan hadir akan menyulitkan pasien.
Untuk itu seorang dokter membutuhkan pendamping atau asisten dalam menangani pasien
untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik. Untuk itu penelitian ini
bertujuan membuat sistem untuk mendiagnosa penyakit dalam, dimana sistem ini
akan memudahkan dan membantu user dalam melakukan diagnosa penyakit dalam serta
menentukan solusi dari penyakit tersebut. Sistem pakar ini menggunakan metode
penelusuran dalam mesin inferensi yaitu pelacakan maju (forward chaining) dan
pelacakan mundur (backward chaining), sedangkan untuk metode representasi
menggunakan kaidah produksi untuk merepresentasikan pengetahuan tentang
jenis-jenis penyakit dalam beserta gejala dan pengobatannya. Hasil dari
penelitian ini adalah terbentuknya aplikasi sistem pakar yang dapat membantu
mendiagnosa penyakit dalam, untuk menentukan jenis penyakit dan pengobatannya
berdasarkan gejala-gejala yang dipilih oleh user.
Kata kunci :
sistem pakar, penyakit dalam, kaidah produksi, forward chaining,
backward chaining
1. PENDAHULUAN
Perkembangan penyakit dalam semakin berkembang setiap
tahunnya dari perkembangan penyakit dan jumlah penderitanya, untuk menangani
masalah penyakit tersebut dibutuhkan seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Permasalahan yang muncul adalah
terbatasnya jumlah, waktu dan tenaga dari seorang dokter sehingga untuk
melakukan konsultasi ketika dokter berhalangan hadir akan menyulitkan pasien.
Untuk itu seorang dokter membutuhkan pendamping atau asisten dalam menangani pasien
untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik Selain itu, bagi masyarakat pada
umumnya yang membutuhkan informasi tentang penyakit dalam mulai dari gejala
yang terjadi, penentuan jenis penyakit sampai dengan solusi untuk mengatasi
penyakit kepada dokter spesialis penyakit dalam. Selain jumlah dokter spesialis
penyakit dalam yang masih sedikit, biaya untuk berkonsultasi dengan seorang
dokter spesialis tidak sedikit. Saat ini, pengguna layanan internet di
Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan setiap harinya, Indonesia
tercatat sebagai negara urutan ke-5 di Asia untuk besaran jumlah pengguna
internet. Bahkan di Indonesia tercatat sebagai negara urutan ke-5 di Asia untuk
besaran jumlah pengguna internet. Untuk itu, maka perlu dibuat aplikasi sistem pakar berbasis
web untuk mendiagnosis penyakit dalam. Dimana dalam aplikasi ini dengan
memberikan suatu pernyataan dan informasi kepada sistem pakar, akan mengambil
kesimpulan dengan cepat dan tepat. Dengan aplikasi tersebut kemungkinan terjadi
kesalahan diagnosa bisa dihilangkan dan proses penanganan terhadap pasien bisa
dilakukan dengan cepat.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem pakar (Expert System)
Sistem pakar juga merupakan sejenis KBS (Knowledge-based System) yang memakai
pengetahuan untuk mengerjakan tugas seorang ahli. Sedangkan KBS itu sendiri
adalah suatu sistem berbasis pengetahuan yang bersifat lebih luas dan umum
daripada sistem pakar..
Sebuah sistem pakar membutuhkan pengetahuan, beberapa
pengertian dari pemakaian, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan seorang
pemakai. Ketiga hal ini sering dikenal sebagai sebuah basis pengetahuan, sebuah
antar muka manusia-mesin, sebuah mekanisme inferensi.
2.2 Kaidah Produksi
Menyediakan cara formal untuk merepresentasikan rekomendasi,
arahan, atau strategi. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk jika-maka
(if-then).
Kaidah if-then menghubungkan anteseden dengan konskuensi
yang diakibatkannya dan menghubungkan obyek atau atribut adalah sebagai
berikut:
JIKA premis MAKA konklusi
JIKA masukan MAKA Keluaran
JIKA kondisi MAKA tindakan
JIKA anteseden MAKA konsekuen
JIKA data MAKA hasil
JIKA tindakan MAKA tujuan
Premis mengacu pada fakta yang harus benar sebelum konklusi
tertentu dapat diperoleh. Masukan mengacu pada data yang harus tersedia sebelum
keluaran dapat diperoleh. Kondisi mengacu pada keadaan yang harus berlaku
sebelum tindakan dapat diambil. Anteseden mengacu pada situasi yang terjadi sebelum
konsekuensi dapat diamati. Data dan tindakan mengacu pada kegiatan yang harus
dilakukan sebelum hasil dapat diharapkan..
Berikit contoh kaidah produksi:
JIKA Sesak nafas
AND Nafas berbunyi mengi (wheezing)
AND Batuk
AND Sulit bicara dan kebingungan
MAKA Terserang penyakit Asma
2.3 Penyakit Dalam
Penyakit
dalam adalah suatu penggolongan penyakit dalam dunia kedokteran yang mempunyai
ragam penyakit yang paling banyak, dan saat penggolongan ini masih terus
berlangsung. Beberapa klasifikasi penyakit dalam antara lain adalah asma, gagal
jantung, hipertensi, diabetes, maag, leukimia, hepatitis, cysitis, gagal hati,
dan gagal ginjal akut.
3. METODE PENELITIAN
Sistem pakar ini menggunakan metode penelusuran dalam mesin
inferensi yaitu pelacakan maju (forward
chaining) dan pelacakan mundur (backward
chaining), sedangkan untuk metode representasi menggunakan kaidah produksi
untuk merepresentasikan pengetahuan tentang jenis penyakit dalam beserta gejala
dan pengobatannya. Data-data yang menjadi input bagi sistem adalah data gejala
sedangkan data-data yang menjadi output adalah data penyakit dan pengobatan.
Pada halaman berikut, user memilih gejala-gejala yang telah
diketahui minimal satu pilihan gejala.
Gambar
4. Halaman Diagnosa 1
Apabila sistem belum bisa menemukan hasil diagnosa penyakit,
maka sistem memberikan pertanyaan kembali berupa beberapa gejala tambahan yang
mendekati ke arah diagnosa
Gambar
5. Halaman Diagnosa 2
Pada halaman ini memungkinkan muncul beberapa macam penyakit
yang mungkin dialami dengan gejala yang sama, untuk memperoleh suatu kepastian
user akan dituntun untuk memilih penyakit dan memastikan tentang suatu penyakit
beserta pengobatan yang ada yang akan dimunculkan pada halaman berikutnya.
Gambar
6. Halaman Diagnosa 3
Halaman ini merupakan hasil dari sebuah diagnosa yang telah
dilakukan melalui penelusuran gejala yang dialami. Melalui halaman ini seorang
user mendapatkan informasi sehingga dapat membantu pengobatan yang akan
dilakukan.
Gambar 7. Halaman Hasil Diagnosa
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Sistem pakar di rancang dengan menggunakan
metode penelusuran alur maju (forward
chaining) dan penelusuran alur mundur (backward
chaining)
2.
Sistem pakar yang telah dibuat dapat digunakan
sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit dalam pada manusia berdasarkan atas
gejala-gejala yang dipilih, maka sistem akan memberikan diagnosa kemudian
memberikan saran pengobatan.
3.
Seorang admin, pakar dan user dapat mengaksesnya melalui jaringan internet untuk mengelola
dan mendapatkan informasi.
4.
Berdasarkan test
user acceptance, prosentase jawaban baik dan sangat baik untuk kriteria
kinerja sebesar 82,4% dan antarmuka sebesar 76,2%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sistem pakar untuk mendignosis penyakit dalam bisa diterima oleh user.
5.
Keunikan sistem pakar ini dibandingkan dengan
sistem pakar yang lainnya (yang digunakan sebagai referensi) adalah dalam
sistem pakar ini berbasis web dan menggunakan dua metode sekaligus yaitu forward chaining dan backward chaining.
4.2 Saran
1. Sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit dalam pada manusia perlu ditambahkan data
berupa penyakit, gejala, dan pengobatan penyakit selain yang sudah ada di dalam
database agar hasil identifikasi yang diperoleh semakin akurat.
2.
Untuk pemilihan gejala bisa menggunakan “text processing” sehingga user tidak
harus memilih gejala yang telah disediakan akan tetapi user bisa menuliskan
sendiri gejala-gejalanya.
3.
Untuk keakuratan data, setiap gejala diberikan
“persamaan kata” sehingga penulusuran bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Hal ini dikarenakan istilah yang dipakai oleh masyarakat berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Arhami, M., 2005, Pengantar Sistem Pakar, Andi Offset, Yogyakarta.
[2] Arsandi,
Y., 2006, Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Penyakit Saluran Pernafasan Dan Penyakit
Saluran Pencernaan Dengan Metode
Penalaran Muju Dan Metode Penalaran Mundur, Ista, Yogyakarta.
[3] Bunafit,
N., 2008, Membuat Aplikasi Sistem Pakar
Dengan PHP Dan Editor Dreamweaver,
Gava Media, Yogyakarta.
[4]
Dinas Kesehatan
DKI Jakarta __________, Info
Penyakit, www.dinkes-dki.go.id dan
www.dinkesdki.blogspot.com
[5]
Firdaus, 2007, Php Dan Mysql Dengan Dreamweaver, Maxicom, Palembang.
[6]
Jang jae Lee, A Design and Implementation of U-health Diagnosis System using Expert
system and Neural Network, Internatioanl Journal of future Generation
Communication and Networking : 83 – 90.
[7] Jogiyanto,
HM. 1999. Analisis dan Disain sistem
informasi Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta.
[8]
Kusrini, 2006, Sistem Pakar Teori & Aplikasi, Andi Offset,Yogyakarta.
[9] Kusrini,
2008, Aplikasi Sistem Pakar Menentukan
Faktor Kepastian Penguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan, Andi
Offset, Yogyakarta
[10]
Kusumadewi, S., 2003, Artificial Intelegence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu
Yogyakarta.
[11]
Lina Handayani, Tole Sutikno, 2008, Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT
Berbasis Web, Jurnal Teknologi Industri Vol. XII No. 1 Januari 2008 :
19-16.
[11]
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, 1998, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
No comments:
Post a Comment