Wednesday, April 22, 2015

BAB 6 : MANUSIA DAN PENDERITAAN

BAB 6 : MANUSIA DAN PENDERITAAN


A.    PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

B.     SIKSAAN
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan yang sifatnya psikis :
a)      Kebimbangan, memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
b)      Kesepian, merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
c)      Ketakutan, merupakan sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
Penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
1.      Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
2.      Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
3.      Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
4.      Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
5.      Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.


Apa yang membuat seseorang phobia?
      Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, mislanya pekerjaan baru, kematian atau pekerjaan, suatu operasi dan hal lainnya. Tanpa pengobatan anak-anak yang mempunya phobia sekolah akan berkembang menjadi agoraphobia yang parah bila mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah bahwa orang tua sulit membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang sebenarnya.
      Pada umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam yang harus ditemukan, dihadapi dan ditalukkan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya para ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah suatu problema dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.

C.    KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a.       Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a.       Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
c.       Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat disebutkan antara lain sebagai berikut: :
a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
b.      Terjadinya konflik sosial budaya.
c.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.


Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
a.       Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
b.      Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.

Bentuk frustrasi antara lain :
1)      Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2)      Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan
3)      Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4)      Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang lain.
5)      Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6)      Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7)      Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
           
      Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Banyak orrang yang mengalami penderitaan berfikir lebih baik mati dari pada hidup, inilah sebabnya mereka yang terlalu merasa putus asa, lalu mengambuil jalan pintas dengan bunuh diri.

D.    PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.Manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu.

E.     PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

            F.     PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat doperinci sebagai berikut:
                               I. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk mi dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
Karena perbuatan butuk antara sesama manusia makan manusia lain menjadi menderita misalnya:
1)      Pembantu rumah tangga di siksa, diperkosa, disekap oleh majikannya
2)      Perbuatan  orang tua menyiksa anaknya sehingga mengakibatkan kematian
3)      Perbuatan buruk penjahat pada orde lama.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan juga menyebabkan penderitaan manusia, tetapi manusia tidak menyadari hal ini, mungkin karena kesadaran itu baru muncul setelah musibah yang membuat manusia menderita, misalnya:
a)      Musibah bencana alam, seperti banjir tanah longsor, kebakaran hutan dan lain-lain.
b)      Perbuatan lalai, karena perbuatan manusia itu sendiri dalam hal pekerjaan

                II.            Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan
Pederitaan manusia juga dapat berupa penyakit, siksaan atau azab Tuhan. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini, yaitu:
1)      Seorang anak yag buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh oleh orang tuanya. Tetapi ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa
2)      Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan. Tetapi dengan sabar ia menerima cobaan tersebut
3)      Tenggalamnya Fir’aun di laut Merah merupakan contoh azab dari Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong.

            G.    PENGARUH PENDERITAAN
      Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap mi diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dan sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dan kehidupan.
Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.



Saturday, April 18, 2015

TEORI ORGANISASI UMUM ORGANIASASI PECINTA ALAM



MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM
“ORGANISASI PECINTA ALAM”

NAMA ANGGOTA     :
ARLINTANIA AGUSTIANAWATY                11114663
AULIA PAMUNGKAS .R                                 11114825
BAYU MANGGARALANA                    12114066
CAHYO BUDI WIBISONO                    12114266
DANA AFINA FADHILAH                     12114486

KELAS 1KA22
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Mata Kuliah : Teori Organisasi Umum
Dosen : Ibu Erna Kustyarini
BAB I  
PENDAHULUAN
I.1      Latar belakang
Sebagai manusia kita hidup bersosialisasi dan selama kita hidup kita akan terus berinteraksi bersama orang lain beserta lingkungan. Manusia juga hidup dalam berkelompok, kelompok yang besar maupun kecil. Kelompok inilah tempat untuk kita berkreativitas.
Dalam menjalankan organisasi ini juga kita memerlukan manajemen yang baik agar organisasi yang kita jalankan itu berjalan dengan baik. Organisasi yang kita lakukan juga harus sesuai apa yang kita minati agar kita dapat menjalankannya dengan baik. Hal ini disebabkan adanya tujuan dari sebuah organisasai. Tujuan akan tercermin dalam kegiatan dalam skala dekat. Tujuan dalam organisasi sangat mempengaruhi kenerja kerja organisasi itu tersebut.
Karena itu kami akan menyusun makalah tentang organisasi dan manajemen organisasi yang baik.


                       















I.2      Rumusan masalah
1. Apa pengertian organisasi secara umum ?
2. Bagaimana sejarah organisasinya ?
3. Bagaimana struktur organisasinya ?
4. Apa saja kegiatan organisasainya?
5. Bagaimana unsur organisasinya?

I.3      Tujuan penulisan
Agar kita dapat memahami apa itu organisasi
Agar kita dapat mengerti cara manajemen yang baik
Agar kita dapat mengetahui struktur organisasinya



















BAB II
 Pembahasan
2.1     Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan atau sekelompok manusia yang memiliki tujuan yang sama.
Organisasi mempunyai dua unsur yaitu wadah dan proses.
1.      Wadah       : merupakan tempat kita menampung ide de kreativitas kita.
2.      Proses        : mempunyai sifat dinamis, ada perubahan dan berkembangannya.
Organisasi itu ada dua yaiu bisnis dan non bisnis. Organisasi juga terdapat planning, organation, controlling dana motivassion. Yang terbagai sebagai berikut :
a.       Planning itu agar kita merencanakan terlebih dahulu apa yang akan kita lakukan.
b.      Organisation, agar kita dapat mengorganisasikan organisasi yang kita ikuti.
c.       Controlling, kita juga harus mengawasi jalannya organisasi, agar berjalan denagna baik.
d.      Motivasion, memberikan motivasi agar sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi itu berjalan denganbaik.

2.2             Sejarah Terbentuknya Organisasi Pecinta Alam
Organisasi pecinta alam ini organisasi gabungan antara KIR dan Pramuka, tapi sekarang organisasi ini berdiri sendiri. Organisasi ini di bentuk pada saat organisasi ekskul KIR dan Pramuka mengadakan kegiatan mendaki gunung di daerah Sumatra.







2.3             Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi

Unsur-unsur Struktur Organisasi terdiri dari:.
1.      Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi
2.      Standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan
3.      Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5.      Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja



.   .

Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
1.    Pembagian kerja.
2.    Manajer dan bawahan atau rantai perintah.
3.    Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.    Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5.    Tingkatan manajemen
2.4       Kegiatan Organisasi
            a. Diklat Kacu Kuning
            b. Diklat Kacu Biru
            c. Pendakian
            d. Latihan Demo Ekstra Kulikuler
            e. Camping

2.5       Manajemen Organisasi
Unsur – unsur yang ada dalam organisasi yang kita tahu ada empat yaitu, planning, organizing, leading, controlling, dan motivating
Dalam melakukan kegiatan, organisasi ini menggunakan beberapa unsur tersebut

a. Planning
            Dalam melakukan organisasi pecinta alam pasti mempunyai planning atau perencanaan bagaimana organisasi ini akan berjalan. Dalam organissasi ini pasti memerlukan planning atau perencanaan, dalam organisasi ini tujuannya adalah memberikan pengetahuan yang baik bagaimana cara untuk mendaki gunung yang benar, melakukan kegiatan outdoor yang aman dan nyaman dank arena kegiatan ini masih termasuk ekstrakulikuler sekolah organisasi ini juga memberikan pelajaran tentang bagaimana cara bertahan hidup.
            Dalam melakukan kegiatan, organisasi ini melakukan perencanaan mulai dari kegiatan yang akan dilakukan, perencanaan acara, perncanaan keuangan agar dapar berjalan dengan baik. Dalam melakukan perencanaan acara biasanya melakukan survey terlebih dahulu agar kegiatan yang akan dilakukan beda dengan kegiatan kegiatan yang sebelumnya dan agar anggota dan orang yang ingin mengikuti acara ini dapat mempunyai pengalaman ynag baru dan dapat mendapatkan keuntungan dari berjalannya kegiatan ini.

b. Organizing
            Dalam melakukan kegiatan, organisasi ini biasanya membagi-bagi tugas agar kegiatan yang akan dilakuakn berjalan dengan baik. Seperti misalnya adanya divisi climbing, camping, bendahara, sekretaris, acara, dan divisi peralatan.

c. Leading
            Dalam melakukan kegiatan, organisasi ini dipimpin oleh ketua. organisasi ini menggunakan musyawarah dalam mengambil keputusan agar kegiatan dan masalah dapat terselesaikan dengan bersama. Biasanya ketua yang akan mengambil keputusan dari hasil musyawarah yang telah dilakukan.

d. Controling
            Dalam mengendalikan organisasi ini ketua berperan aktif beserta semua anggotanya dengan cara melaukan mengukur tinggkat keaktifan anggota agar kekurangan dalam organisasi dapat dikurangi dan dapat diperbaiki dengan baik.
           
e. Motivating
            Dalam melakukan unsur organisasi ini semua anggota dan ketua melakukannya bersama agar apa yang dikerjakan bersama dapat dilakukan dengan baik dan tidak ada kekurangan
            misalnya dalam pemilihan ketua setelah ketua itu terpilih kita makan-makan bareng agar suasana dalam berorganisasi dengan ketua yang baru dapat berjaln baik dan biasanya agar anggota tidak bosan dalam melkukan kegiatan melakukan camping dan makan makan bersama yang lainnya.
BAB III
PENUTUP
     3.1 Saran

Dengan mengacu pada data di atas, dalam bab ini kami akan mengemukakan bebrapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukkan sebagai berikut:
                                
1.      Bagi Sekolah
a.       Adanya pembinaan secara optimal serta perlunya kerjasama yang solid dan baik antara sekolah, pembina, orang tua dan siswa dalam mendukung kegiatan ini. Sehingga dapat berprestasi dalam bidang pelestarian lingkungan baik nasional maupun internasional melalui organisasi ini.
b.      Sekolah hendaknya membuat program bersama dengan ekstrakulikuler pencinta alam bekerja sama membuat kebun apotek hidup, sekolah berwawasan lingkungan “ Green School “, sehingga terciptanya sekolah Green Constitution.
2.      Bagi Pembina
a.       Lebih memperhatikan dalam menjembatani apirasi dan keinginan organisasi pencinta alam terhadap sekolah dalam konstribusi nyata
b.      Pembina sebaiknya melihat langsung pada kegiatan-kegiatan pencinta alam dalam lingkungan sekolah baik diluar lingkungan
3.      Bagi Orang Tua
a.       Orang tua sebaiknya mendukung dan mengawasi setiap kegiatan organisasi ini
b.      Orang tua jangan terlalu membatasi kepada anak untuk berkegiatan baik di sekolah maupun orang sekolah.
4.      Bagi Siswa
a.       Siswa hendaknya sebagai penggerak dan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya memiliki sikap cinta tanah air.
b.      Siswa hendaknya terus mengembangkan potensi dimilikinya terutama potensi terhadap bidang yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan sebagai wujud dari cinta tanah air

3.2 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang kami lihat dari pencinta alam di SMA Sumbangsih yaitu Sanditala, memberikan pengaruh pendidikan dasar pencinta alam memliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan sikap rasa cinta tanah air para siswa di sekolah tersebut. Hal ini terbukti pada kegiatan-kegiatan yang di ikuti oleh siswa yang dilaksanakan oleh organisasi pencinta alam berpedoman pada kode etik Pedoman Alam yang telah disepkati bersama antar anggota pencinta alam di seluruh Indonesia. Materi yang dikembangkan dalam meningkatkan sikap cinta alam dalam matei manajemen perjalanan, survival, Search and Rescue (SAR), Ilmu Medan Peta dan Kompas. Dan kegiatan ini mempengaruhi peningkatan rasa cinta terhadap alam yang berhubungan dengan sikap positif siswa.  



















Pertanyaan :
1.      Apa perbedaan dari diklat kacu kuning dan kacu biru? (Nur Ahmad Fadly)
2.      Apa keunikan organisasi ini sehingga menjadi materi pembahasan?(Syagiful Fathayati)
3.      Apa saja acara yang dilakukan pada saat diklat kacu kuning dan biru?(M. Syifa Qolbi)
4.      Apa maksud dan tujuan dari divisi orad?(Irfan Aji Pratama)
5.      Apa organisasi ini masih terikat dengan KIR dan Pramuka?(Dicka Agung Dias Putra)
6.      Bagaimana fungsi manajemennya dan bagaimana apa saja masalahnya ? Bagaimana cara menghadapi masalah tersebut? (Ibu Erna)

Jawaban :
1.      Perbedaannya diklat kacu kuning masih ditahap SMA dan dilaksankan dua hari semalam saja, sedangkan kacu biru diklat ditahap alumni dan dilaksanakan selama seminggu
2.      Keunikan yang ada dalam organisai ini adalah oerganisais ini memiliki ketua divisi yang bertanggung jawab atas divisi divisi lain tapi ketua organisasi ahanya mengawasi jalannya kerja antr divisi itu
3.      Kegiatan yang dilakukan pada saat kacu kuning hanya sekedar pengenalan tentang gunung kepada calon anggot, dan memberi tes dengan materi-materi yang telah diajarkan, sedangkan kacu biru  melakukan kegiatan mendaki gunung dan ada tes juga.
4.      Divisi orad bertujuan untuk melakukan kegiatn yang berkaitan tentang olahraga air dan darat.
5.      Organisasis ini telah berdiri sendiri tidak bergabung dengan kir dan pramuka lagi
6.      .1. Fungsi manajemen dalam organisasi ini adalah
                        a. Planning
            Dalam melakukan organisasi pecinta alam pasti mempunyai planning atau perencanaan bagaimana organisasi ini akan berjalan. Dalam organissasi ini pasti memerlukan planning atau perencanaan, dalam organisasi ini tujuannya adalah memberikan pengetahuan yang baik bagaimana cara untuk mendaki gunung yang benar, melakukan kegiatan outdoor yang aman dan nyaman dank arena kegiatan ini masih termasuk ekstrakulikuler sekolah organisasi ini juga memberikan pelajaran tentang bagaimana cara bertahan hidup.
            Dalam melakukan kegiatan, organisasi ini melakukan perencanaan mulai dari kegiatan yang akan dilakukan, perencanaan acara, perncanaan keuangan agar dapar berjalan dengan baik. Dalam melakukan perencanaan acara biasanya melakukan survey terlebih dahulu agar kegiatan yang akan dilakukan beda dengan kegiatan kegiatan yang sebelumnya dan agar anggota dan orang yang ingin mengikuti acara ini dapat mempunyai pengalaman ynag baru dan dapat mendapatkan keuntungan dari berjalannya kegiatan ini.

b. Organizing
            Dalam melakukan kegiatan, organisasi ini biasanya membagi-bagi tugas agar kegiatan yang akan dilakuakn berjalan dengan baik. Seperti misalnya adanya divisi climbing, camping, bendahara, sekretaris, acara, dan divisi peralatan.

c. Leading
            Dalam melakukan kegiatan, organisasi ini dipimpin oleh ketua. organisasi ini menggunakan musyawarah dalam mengambil keputusan agar kegiatan dan masalah dapat terselesaikan dengan bersama. Biasanya ketua yang akan mengambil keputusan dari hasil musyawarah yang telah dilakukan.

d. Controling
            Dalam mengendalikan organisasi ini ketua berperan aktif beserta semua anggotanya dengan cara melaukan mengukur tinggkat keaktifan anggota agar kekurangan dalam organisasi dapat dikurangi dan dapat diperbaiki dengan baik.
           
e. Motivating
            Dalam melakukan unsur organisasi ini semua anggota dan ketua melakukannya bersama agar apa yang dikerjakan bersama dapat dilakukan dengan baik dan tidak ada kekurangan
            misalnya dalam pemilihan ketua setelah ketua itu terpilih kita makan-makan bareng agar suasana dalam berorganisasi dengan ketua yang baru dapat berjaln baik dan biasanya agar anggota tidak bosan dalam melkukan kegiatan melakukan camping dan makan makan bersama yang lainnya.


2. Masalah yang ada dalam organisasi dan cara menghadapinya
a)      Bentroknya jadwal sekolah dengan acara kegiatan organisasi, jika orang tersebuat masuk dalam tim kegiatan acara tersebuat akan diganti dengan anggota yang lain yang jadwalnya tidak bentrok dengan jadwal sekolah
b)      Susah untuk datang rapat biasanya ketua akn memberikan sanksi kepada anggota yang tidak dapat mengikuti rapat jiak alasan pada saat tidak mengikui rapat itu tidak masuk akal.
c)      Izin sekolah melakukan kegitan, biasanya kami akan lebih meyakinkan lagi kepada pihak sekoalh bahwa acara yang akan kami lakukan tidak sejalan dengan apa yang pihak sekolah pikirkan sehingga acara tidak jadi berjalan.
d)      Izin pihak orang tua , biasanya anggota mebantu meyakinkan orangtua anggota lain atau peserta yan ingin ikut melakukan kegiatan

TASK 8 : INTERNATIONAL JOURNAL 2

Judul PI: PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAH DATA PASIEN  KLINIK Dr. LINDA HALIM MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DAN MICROSOFT ACCESS Visual Ba...