Friday, December 29, 2017

review COBIT(Control Objectives for Information Technology)

AUDIT  TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

REVIEW COBIT (CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION TECHNOLOGY)

2.3 Kerangka Kerja COBIT
Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan atau pedoman, yakni:

1. Control Objectives

Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control objectives) yang
terbagi dalam 4 domain, yaitu : Planning & Organization , Acquisition &
Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring & Evaluation.

2. Audit Guidelines

Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci (detailed control
objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance
dan/atau saran perbaikan.

3. Management Guidelines

mengenai apa saja yang mesti dilakukan, terutama agar
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

  •  Sejauh mana TI harus bergerak atau digunakan, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
  • Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus.
  • Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors ).
  • Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan.
  • Bagaimana dengan perusahaan lainnya, apa yang mereka lakukan.
  • Bagaimana mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.


2.4 Manfaat dan Pengguna COBIT
Secara manajerial target pengguna COBIT dan manfaatnya adalah :

1. Direktur dan Eksekutif, 
  • untuk memastikan manajemen mengikuti dan mengimplementasikan strategi searah dan sejalan dengan TI.


2. Manajemen

  • Untuk mengambil keputusan investasi TI.
  • Untuk keseimbangan resiko dan kontrol investasi.
  • Untuk benchmark lingkungan TI sekarang dan masa depan.

3. Pengguna, utuk memperoleh jaminan keamanan dan control produk dan jasa yang
dibutuhkan secara internal maupun eksternal.

4. Auditors

  • Untuk memperkuat opini untuk manajemen dalam control internal.
  • Untuk memberikan saran pada control minimum yang diperlukan.
2.7       Review COBIT
            Informasi merupakan sumber daya utama bagi enterprise. Teknologi memegang peranan penting yang dapat meningkatkan fungsi informasi pada enterprise, sosial, publik dan lingkungan bisnis. COBIT 5 memberikan layanan kerangka kerja secara komprehensif untuk membantu pemerintah dan manajemen IT dalam sebuah perusahaan mencapai tujuan yang diharapkan. COBIT 5 for Information Security yang digambarkan pada gambar 1 merupakan bagian dari COBIT 5 secara utuh, dimana fokus pada COBIT 5 for Information Security lebih ditekankan pada keamanan informasi dan memberikan gambaran secara detil dan praktikal tentang panduan bagi para profesional keamanan informasi dan orang-orang yang merupakan bagian dari enterprise yang memiliki ketertarikan di bidang keamanan informasi. Secara umum, saya dapat mengartikan bahwa COBIT adalah sebuah framework atau kerangka kerja yang memberikan layanan kepada enterprise, baik itu sebuah perusahaan, organisasi, maupun pemerintahan dalam mengelola dan memanajemen aset atau sumber daya IT untuk mencapai tujuan enterprise tersebut.
Tujuan utama pengembangan COBIT 5 for Information Security :

1. Menggambarkan keamanan informasi pada enterprise termasuk :
  • Responsibilities terhadap fungsi IT pada keamanan informasi.
  • Aspek-aspek yang akan meningkatkan efektivitas kepemimpinan dan manajemen keamanan informasi seperti struktur organisasi, aturan-aturan dan kultur.
  • Hubungan dan jaringan keamanan informasi terhadap tujuan enterprise.

2. Memenuhi kebutuhan enterprise untuk:
  • Menjaga risiko keamanan pada level yang berwenang dan melindungi informasi terhadap orang yang tidak berkepentingan atau tidak berwenang untuk melakukan modifikasi yang dapat mengakibatkan kekacauan.
  • Memastikan layanan dan sistem secara berkelanjutan dapat digunakan oleh internal dan eksternal stakeholders.
  • Mengikuti hukum dan peraturan yang relevan.

Sebagai tambahan, pengembangan COBIT 5 for Information Security untuk memberikan fakta bahwa keamanan informasi merupakan salah satu aspek penting dalam operasional sehari-hari pada enterprise.

Keunggulan
Menggunakan COBIT 5 for Information Secutiry memberikan sejumlah kemampuan yang berhubungan dengan keamanan informasi untuk perusahaan sehingga dapat menghasilkan manfaat perusahaan seperti :
  • Mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efektivitas biaya karena integrasi yang lebih baik dan lebih mudah.
  • Meningkatkan kepuasan pengguna.
  • Meningkatkan integrasi keamanan informasi dalam perusahaan.
  • Menginformasikan risiko keputusan dan risk awareness.
  • Meningkatkan pencegahan, deteksi dan pemulihan.
  • Mengurangi insiden (dampak) keamanan informasi.
  • Meningkatkan dukungan untuk inovasi dan daya saing.
  • Meningkatkan pengelolaan biaya yang berhubungan dengan fungsi keamanan informasi.
  • Pemahaman yang lebih baik dari keamanan informasi.

ISACA mendefinisikan keamanan informasi sebagai :
“Ensures that within the enterprise, information is protected against disclosure to unauthorised users (confidentiality), improper modification (integrity) and non-access when required (availability).”
  • Confidentiality berarti menjaga hak akses dan penggunaan wewenang untuk melindungi privacy dan kepemilikan informasi.
  • Integrity berarti menjaga informasi dari modifikasi atau perusakan dan termasuk memastikan bahwa informasi yang ada merupakan informasi asli dan tidak ada penolakan (non-repudiation) jika akan dilakuan pembuktian terhadap sistem.
  • Availability berarti memastikan dalam hal waktu dan kehandalan dalam mengakses dan menggunakan informasi agar selalu tersedia.


Prinsip COBIT 5

Prinsip 1. Meeting Stakeholder Needs
Keberadaan sebuah perusahaan untuk menciptakan nilai kepada stakeholdernya – termasuk stakeholders untuk keamanan informasi – didasarkan pada pemeliharaan keseimbangan antara realisasi keuntungan dan optimalisasi risiko dan penggunaan sumber daya yang ada. Optimalisasi risiko dianggap paling relevan untuk keamanan informasi. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda sehingga perusahaan tersebut harus mampu menyesuaikan atau melakukan customize COBIT 5 ke konteks perusahaan yang dimiliki.

Prinsip 2. Covering the Enterprise End-to-End
COBIT 5 mengintegrasikan IT enterprise pada organisasi pemerintahan dengan cara:
Mengakomodasi seluruh fungsi dan proses yang terdapat pada enterprise. COBIT 5 tidak hanya fokus pada ‘fungsi IT’, namun termasuk pada pemeliharaan informasi dan teknologi terkait sebagai aset layaknya aset-aset yang terdapat pada enterprise.
Mengakomodasi seluruh stakeholders, fungsi dan proses yang relevan dengan keamanan informasi.

Prinsip 3. Applying a Single, Integrated Network
COBIT 5 dapat disesuaikan dengan standar dan framework lain, serta mengizinkan perusahaan untuk menggunakan standar dan framework lain sebagai lingkup manajemen kerangka kerja untuk IT enterprise. COBIT 5 for Information Security membawa pengetahuan dari versi ISACA sebelumnya seperti COBIT, BMIS, Risk IT, Val IT dengan panduan dari standar ISO/IEC 27000 yang merupakan standar ISF untuk keamanan informasi dan U.S. National Institute of Standars and Technology (NIST) SP800-53A.

Prinsip 4. Enabling a Holistic Approach
Pemerintahan dan manajemen perusahaan IT yang efektif dan efisien membutuhkan pendekatan secara holistik atau menyeluruh. COBIT 5 mendefinisikan kumpulan pemicu yang disebut enabler untuk mendukung implementasi pemerintahan yang komprehensif dan manajemen sistem perusahaan IT dan informasi. Enablers adalah faktor individual dan kolektif yang mempengaruhi sesuatu agar dapat berjalan atau bekerja. Kerangka kerja COBIT 5 mendefinisikan 7 kategori enablers yang dapat dilihat pada gambar 4 berikut.
7 enablers yang digunakan pada COBIT 5 meliputi:
  • Principles, Policies and Frameworks
  • Processes
  • Organisational Strucutres
  • Culture, Ethics and Behaviour
  • Information
  • Services, Infrastructure and Applications
  • People, Skills and Competencies

Prinsip 5. Separating Governance from Management
COBIT 5 dengan tegas membedakan pemerintahan dan manajemen. Kedua disiplin ini memiliki tipe aktivitas yang berbeda, membutuhkan struktur organisasi yang berbeda dan memiliki tujuan yang berbeda. 

DAFTAR PUSTAKA

  1. IT Governance Institute. 2007 . COBIT 4.1 Framework Control Objectives, Management Guidelines, Maturity Models. IT Governance Institute.
  2. Widjaja Tunggal, Amin. 1996 . Struktur Pengendalian Intern. Jakarta : Rineka Cipta.
  3. Laudon, Kenneth and Jane P. Laudon. 2012 . Management Information System, 10th ed. Amazon : Amazon Warehouse Deals.
  4. Sanderson, Ian. "Tools for IT governance assurance: using recent updates of ISACA's Information Systems Audit and Assurance Standards alongside COBIT 5 can help auditors evaluate their organization's information systems governance." Internal Auditor 2013: 51+. Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 2. Web. 22 Dec. 2015.
  5. Chan, Anthony S. Manager’s Guide to Compliance : Sarbanes-Oxley, COST, ERM, COBIT, IFRS, BASEL II, OMB’s A-123, ASX 10, OECD Principles, Turnbull Guidance, Best Practices, and Case Studies. The CPA Journal Oct. 2006 : 11 . Gale Economic Education Humanities Social-Science Arts 1. Web. 17 Dec. 2015.
  6. Lemme, Steve. 2005 .Database Trends & Applications., Vol. 19 Issue 4, p6-6. 1/2p.
  7. John Romney Paul and Marshall B. Steinbart. 2009 . Accounting Information Systems. Pearson : January 1, 2009.
  8. Noverdi, Fajar. 2012 . Manfaat COBIT . Diambil dari : https://fajarnoverdi.blogspot.co.id/2012/03/manfaat-cobit.html.
  9. https://haendra.wordpress.com/2012/06/08/pengertian-cobit/
  10. https://www.kompasiana.com/dwisantoso_vcc/makalah-manfaat-penggunaan-cobit_567fe81390fdfd5d0956ffba
  11. http://aheva17.blogspot.co.id/2010/07/cobit.html
  12. http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-sejarah-dan-komponen-cobit.html
  13. https://dhienzzworld.wordpress.com/2013/04/11/audit-sistem-informasi-berbasis-framework-cobit/
  14. https://empi378.wordpress.com/2013/01/21/cobit-control-ojective-for-information-and-related-technology/
  15.  https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi9hsDal6_YAhULpo8KHfroCK4QFghUMAU&url=http%3A%2F%2Fliapsa.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F33214%2FBab%2B8%2B-%2BCOBIT.docx&usg=AOvVaw3r-dc2YfXPuMIHTVDE2F5n
  16. http://jurnal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/175/555
  17. http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/361/238
  18. https://www.proxsisgroup.com/articles/pengertian-dan-fungsi-cobit-5-information-security/

Friday, November 3, 2017

AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI REVIEW AUDIT COMMAND LANGUAGE (ACL)

1.1. Definisi Audit
            Berikut ini beberapa pendapat para pakar mengenai definisi auditing yang berkembang saat ini :
Menurut Arens and Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach, eight edition, 2000:9), Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independent. Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory And Practice, edisi 9, 2001:1-2) audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan umtuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Menurut William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8) audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.

1.2. Tujuan Audit
            Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :
1.       Kelengkapan (Completeness)
Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
2.       Ketepatan (Accurancy)
Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
3.       Eksistensi (Existence)
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
4.       Penilaian (Valuation)
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
5.       Klasifikasi (Classification)
Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.
6.       Ketepatan (Accurancy)
Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.
7.       Pisah Batas (Cut-Off)
Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride akuntansi.
8.       Pengungkapan (Disclosure)
Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.

1.3. Definisi Teknologi
            Teknologi adalah sebuah pengetahuan yang ditujukan untuk menciptakan alat, tindakan pengolahan dan ekstraksi benda. Istilah "teknologi" telah dikenal secara luas dan setiap orang memiliki cara mereka sendiri memahami pengertian teknologi. Teknologi digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan kita sehari-hari, secara singkat; kita bisa menggambarkan teknologi sebagai produk, proses, atau organisasi. Selain itu, teknologi digunakan untuk memperluas kemampuan kita, dan yang membuat orang-orang sebagai bagian paling penting dari setiap sistem teknologi.
Teknologi juga merupakan aplikasi dari sains untuk memecahkan masalah. Tapi apa yang harus kita ketahui adalah bahwa teknologi dan sains adalah subyek yang berbeda yang bekerja dari tangan-ke-tangan untuk menyelesaikan tugas tertentu atau memecahkan suatu masalah tertentu.

1.4. Penerapan teknologi

            Teknologi diterapkan dalam hampir segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup kita, kita menggunakan teknologi di tempat kerja; kita menggunakannya untuk bahan ekstrak; kami menggunakan teknologi untuk komunikasi, transportasi, belajar, manufaktur; menciptakan alat; mengamankan data, skala bisnis, dan banyak lagi. Teknologi adalah pengetahuan manusia yang melibatkan alat-alat, bahan, dan sistem. Penerapan teknologi menghasilkan alat atau produk. Jika teknologi ini diterapkan degan baik, dapat bermanfaat bagi manusia; tetapi jika salah diterapkan, dapat menyebabkan kerusakan pada manusia.

2. Review Aplikasi Audit Command Langsuage (ACL)
1.     Tampilan awal acl setelah selesai diinstal

2.     Untuk membuat project baru, klik fileànewàproject



3.     Setelah memberikan nama project,kemudian klik save maka akan muncul form dibawah ini.





4.     Setelah klik next maka muncul lagi form berikut.

5.     Lalu klik cancel, kemudian pilih yes




6.     Kemudian klik file > new > table, maka akan muncul lagi wizard berikut


7.     Setelah klik next maka muncul lagi form berikut





8.     Klik next lalu pilih file untuk di buka ke aplikasi acl


9.     Setelah file dipilih, akan muncul form berikut. Lalu pilih ASCII






10.  Setelah klik next, maka muncul form berikut. Lalu pilih excel file


11.  Lalu klik next, maka akan muncul form berikut ini






12.  Setelah klik next, maka mucul form berikut. Dan berikan nama pada file.


13.  Kemudian muncul value dan definition pada file yg di buat.






Maka data berhasil diimport. Data yang sudah diimport dapat dianalisis dan dilaporkan kepada pengguna baik yang ahli maupun pengguna biasa.

Sunday, October 1, 2017

AUDIT SISTEM INFORMASI




AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI






Disusun Oleh :
Arlintania Agustianawaty
(11114663)

4KA18


SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pesatnya perkembangan peradaban manusia dewasa ini, seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasiyang mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan Teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun duaarah (interaktif). Perkembangan cara penyampaian informasi yang dikenal dengan istilah Teknologi informasi atau Information Technology (IT) bisa dikatakan telah merasuki kesegala bidang dan ke berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan, karena dengandukungannya membuat organisasi/instansi dan individu/perseorangan dalam kancah dunia bisnis merasa memiliki keunggulan kompetitif (daya saing) luar biasa khususnya dalam mengaudit sistem informasi akuntansi yang berbasis pada komputerisasi gunamembantu meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen dalam mengembangkansistem yang ada maupun dalam menyusun suatu sistem yang baru menggantian sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada serta untuk  perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan sehingga senantiasa memiliki sinergiuntuk eksis dalam dunia bisnis.Peranan Teknologi Informasi dalam bisnis telah mengubah secara radikal tipe pekerjaan, pekerja, organisasi bahkan sistem manajemen dalam mengelola sebuah organisasi.
Pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen dalam mencapaitujuan organisasi,yang merupakan manifestasidari usaha manajemen untuk mengurangiresiko kerugian dan penyimpangan dalamsuatu organisasi.Pengendalian Internal yangefektif merupakan salah satu faktor kuncidalam kesuksesan sebuah organisasi.Dalampengendalian intern yang efektif, manajemen dan segenap anggota organisasi yang lainakan memiliki tingkat keyakinan yangmemadai dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.Dimana dengan adany sistem pengendalian intern yang efektif,dapat membantu dalam mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal efisiensi,mengurangi resiko kerugian,dan menghasilkan suatu laporan keuangan yang andal dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Dengan semakin dominannya penggunaan komputer dalam membantu kegiatan operasional diberbagai perusahaan, maka diperlukan standar-standar yang tepat sebagai alat pengendali internal untuk menjamin bahwa data elektronik yangdiproses adalah benar.Sehingga data elektronik tersebut menghasilkan pelaporan keuangan perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Semula pekerjaan banyak yang mengandalkan otot ke pekerjaan yangmengandalkan otak. Tipe pekerjaan menjadi dominan bisa memiliki peranan penting menggantikan peran manusia secara otomatis terhadap suatu siklus sistem mulai dariinput, proses dan output di dalam melaksanakan aktivitas serta telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberikan andil besar terhadap kesalahan interprestasi dan penyajian laporan keuangan yang hal ini menyulitkan para users.
Laporan keuangan dalam mengevaluasi kualitas laporan keuangan, dimana mereka harus mengandalkan laporan auditor independen atas laporan keuangan yang diaudit untuk memastian kualitas laporan keuangan yang bersangkutan. Namun ironisnya, pada kondisi di lapangan tidak banyak para auditor yang bisa memanfaatkan akses dari peranan teknologi informasi dalam mengaudit sistem informasi yang berbasis pada komputerisasi.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah sehingga pemakalah dapat menulis dan menyelesaikan makalah ini yaitu:
1.      Apa yang dimaksud dengan Audit sistem informasi?
2.      Apa tujuan dari audit sistem informasi?
3.      Apa saja tipe dan jenis Audit?
4.      Apa saja yang menjadi audit berbasis informasi computer?
5.      Apa saja tahapan audit?
6.      Apa saja manfaat audit?
7.      Bagaimana konsep pelaksanaan audit sistem informasi baik itu dalam berbasis risiko, kendali dan komputer?

1.3  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.       Menyelesaikan tugas makalah Sistem Informasi
2.       Agar Mahasiswa  dapat  memahami  dan mengerti  apa yang dimaksud dengan audit sistem informasi.
3.       Agar Mahasiswa  dapat  memahami  dan mengerti  apa tujuan audit sistem informasi
4.       Agar Mahasiswa  dapat  memahami  dan mengerti bagaimana konteks pelaksanaan dari audit sistem informasi.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Audit Sistem Informasi
Merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:
·         Melindungi aset
·         Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data
·         Menyediakan informasi yang relevan dan handal
·         Mencapai tujuan organisasi dengan efektif
·          Menggunakan sumber daya dengan efisien,

2.2 Tujuan Dan Lingkup Audit Sistem Informasi
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu:
1.      Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
2.      Performance (Kinerja) - Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).

2.3 Peran Auditor dan Akutan
Sebagian besar jurusan akuntansi mengisi posisi internal maupun eksternal auditor dan akan sangat dilibatkan dalam program dan proses audit. Pemakaian auditor terus meningkat sebagai penasehat selama merancang pengembangan sistem. Auditor mungkin membantu dalam pemilihan ukuran keamanan dan kendali, menaksir cost, dan pengendalian keuntungan dan penentuan prosedur audit yang paling efektif.

2.4 IT Auditor
Audit IT merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan. sehingga menjadi Seorang auditor IT itu tidaklah mudah karena harus bertanggung jawab terhadap gagalnya pengembangan sistem informasi yang menyebabkan kerugian serta menuntut kedisiplinan kerja secara profesional. Agar dapat memahami proses audit teknologi informasi, setidaknya harus memahami jenis/bagian secara umum dari teknologi informasi itu sendiri yang terdiri atas:
2.4.1 Systems and Applications
Pada bagian ini mewakili bagaimana sebuah data diproses melalui aplikasi perangkat lunak komputer yang dikelola melalui suatu sistem yang biasanya terdiri atas tingkatan hierarki yang mengikuti aturan bisnis yang berlaku di organisasi yang menggunakannya. Sehingga proses auditnya sendiri akan meliputi verifikasi terhadap sistem dan aplikasinya apakah handal, efisien serta memiliki kontrol yang melekat untuk memastikan kebenaran, kehandalan, kecepatan maupun keamanan pada saat pengiriman, pemrosesan serta pengeluaran informasi di setiap tingkatan kegiatan sistem.
2.4.2 Information Processing Facilities 
         Merupakan komponen yang terkait dengan fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk mengolah informasi di suatu organisasi. Biasanya ini terkait dengan perangkat keras seperti misalkan scanner, komputer server, formulir, dsb. Di komponen teknologi informasi ini dilakukan verifikasi untuk memastikan apakah fasilitas pemrosesan terkendalikan untuk memastikan kecepatan, ketepatan dan tingkat efisiensi dari aplikasi-aplikasi berada dalam kondisi normal serta di bawah kemungkinan adanya potensi kerusakan/gangguan.
2.4.3 Systems Development 
         Adalah bagian dari proses pembangunan maupun pengembangan dari sistem yang sudah ada dalam suatu organisasi sesuai tujuan-tujuan aktivitasnya. Proses audit pada komponen ini ditujukan untuk memverifikasi apakah setiap sistem yang sedang dalam proses pengembangan sesuai dengan tujuan/pedoman/arahan/visi/misi dari organisasi penggunanya. Selain itu proses audit pada bagian ini juga ditujukan untuk memastikan apakah selama proses pengembangan sistem sesuai dengan standar-standar yang secara umum digunakan dalam pengembangan sistem.

2.4.4 Management of IT and Enterprise Architecture
Pengelolaan atas teknologi informasi serta arsitektur seluruh lingkup internal organisasi yang disesuaikan dengan struktur dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen adalah sangat penting. Pentingnya hal tersebut memerlukan proses audit yang dilaksanakan untuk memastikan apakah segenap lingkungan/komponen organisasi dalam pemrosesan informasinya dilakukan secara terkendali dan efisien.

2.4.5 Client/Server, Telecommunications, Intranets, and Extranets
Komputer, peralatan telekomunikasi, sistem jaringan komunikasi data elektronik (intranet/extranet) serta perangkat-perangkat keras pengolahan data elektronik lainnya adalah komponen dari sebuah teknologi informasi. Audit di bagian ini menjadi penting untuk melakukan verifikasi atas seperangkat pengendalian pada infrastruktur perangkat keras yang digunakan dalam pemrosesan serta komunikasi data secara elektronik dalam suatu sistem jaringan yang terintegrasi.

2.4.6 Planning
Pada tahapan ini lakukan perencanaan menyeluruh atas hal-hal mendasar seperti:
·         Fokus komponen yang akan diaudit
·         Alat (framework) yang akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan audit
·         Kebutuhan sumber daya yang diperlukan
·         Hasil akhir yang diinginkan dari proses audit
·         Jadual kegiatan
·         Rencana Anggaran Biaya jika menggunakan jasa pihak lainnya

2.4.7 Studying and Evaluating Controls
Pada tahap ini setelah kita mempelajari bagaimana kondisi dari obyek audit kita. Biasanya secara mendasar fokus dari audit adalah kemampuan pengendalian/kontrol atas obyek tersebut. Kemudian dari hasil melakukan analisis tersebut disusun evaluasi atasnya.

2.4.8 Testing and Evaluation Controls
Setelah mempelajari dan mengevaluasi hasil analisisnya, tahap berikutnya adalah melakukan serangkaian pengujian atas obyek audit kita. Pengujian tersebut tentunya menggunakan standar-standar baku berdasarkan framework yang sudah ditetapkan sebelumnya untuk digunakan dalam proses audit. Sama halnya dengan tahapan sebelumnya, inti dari proses audit adalah melakukan telaah uji atas kemampuan pengendalian atas setiap aspek dari sumber daya teknologi informasi yang ada berdasarkan batasan-batasan yang sudah disepakati sebelumnya. Hasil dari pengujian tersebut kemudian dievaluasi untuk disusun dalam laporan hasil pemeriksaan.

2.4.9 Reporting
Seluruh tahapan yang telah dilakukan sebelumnya dalam proses audit teknologi informasi kemudian didokumentasikan dalam suatu laporan hasil pemeriksaan/audit.

2.4.10 Follow Up
Hasil dari laporan hasil pemeriksaan/audit kemudian ditindaklanjuti sebagai acuan para pemegang kebijakan di setiap tingkatan manajemen organisasi dalam menentukan arah pengembangan dari penerapan teknologi informasi di organisasi tersebut. Risiko-risiko yang mungkin ditimbulkan sebagai akibat dari gagalnya pengembangan suatu sistem informasi, antara lain :
·         Biaya pengembangan sistem melampaui anggaran yang ditetapkan.
·         Sistem tidak dapat diimplementasikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
·         Sistem yang telah dibangun tidak memenuhi kebutuhan pengguna.
·         Sistem yang dibangun tidak memberikan dampak effisiensi dan nilai ekonomis terhadap jalannya operasi institusi, baik pada masa sekarang maupun masa datang.
·         Sistem yang berjalan tidak menaati perjanjian dengan pihak ketiga atau memenuhi
aturan yang berlaku.

2.5 Tujuan Audit Sistem Informasi
a)      Pengamanan aset. Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, dan data harus dijaga dengan sistem pengendalian intern yang baik agar tidak ada penyalahgunaan aset perusahaan.
b)      Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengmbilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut sudah dirancang dengan benar (doing the right thing), telah sesuai dengan kebutuhan user. Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer dapat dipenuhi dengan baik.
c)      Efisiensi sistem menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitasnya terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memnuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal. Cara kerja sistem benar (doing thing right).
d)     Ketersediaan (Availability) Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan teknologi informasi (TI). TI hendaknya dapat mendukung secara kontinyu terhadap proses bisnis kegiatan perusahaan. Makin sering terjadi gangguan (system down) maka berarti tingkat ketersediaan sistem rendah.
e)      Kerahasiaaan (Confidentiality) Fokusnya ialah pada proteksi terhadap informasi dan supaya terlindungi dari akses dari pihak yang idak berwenang.
f)       Kehandalan (Realibility) Berhubungan dengan kesesuaian dan kekuratan bagi manajemen dalam pengolahan organisasi, pelaporan dan pertanggungjawaban.
g)      Menjaga integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut seperti kelengkapan kebenaran dan keakuratan.

Ø  Tujuan Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber yaitu:
a)      Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.
b)      Meningkatkan data dan menjaga integritasi data.
c)       Meningkatkan efektifitas sistem
d)     Meningkatkan efisiensi sistem
e)      Ekonomi, dua aspek utama tujuan audit sistem informasi yaitu:
·         Conformance (Kesesuaian), yaitu audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian seperti kerahasiaan, Integritas, Ketersediaan, Kepatuhan.
·         Performance (Kinerja), yaitu audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kenerja seperti Efektifitas, Efisiensi, Kehandalan.
Ø  Tujuan audit sistem informasi secara teknis yaitu:
a)      Evaluasi atas kesesuaian antara rencana strategis dengan rencana tahunan organisasi,rencana tahunan dan rencana proyek.
b)      Evaluasi atas kelayakan struktur organisasi yaitu termasuk pemisahan fungsi dan kelayakan pelimpahan wewennang dan otoritas.
c)      Evaluasi atas pengelolahan personil yaitu termasuk perencanaan kebutuhan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pendidikan, promosi,mutasi, serta terminasi personil.
d)      Evaluasi atas pengembangan yaitu termasuk analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, pengujian, implementasi, migrasi, pelatihan dan dokumentasi, serta manajemen perubahan.
e)      Evaluasi atas kegiatan operasional yaitu termasuk pengelolaan keamanan dan kenerja pengelolaan pusat data, pengelolaan keamanan dan kenerja jaringan data, pengelolaan masalah dan insiden serta dukungan pengguna.
f)       Evaluasi atas kontinuitas layanan yaitu termasuk pengelolaan backup dan recovery, pengelolaan prosedure darurat, pengelolaan rencana pemulihan layanan, serta pengujian rencana kontijensi operasional.
g)      Evaluasi atas kualitas pengendalian aplikasi yaitu termasuk pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.
h)      Evaluasi atas kualitas data/informasi yaitu termasuk  pengujian atas kelengkapan dan akurasi data yang dimasukkan, diproses, dan dihasilkan oleh sistem informasi.

2.6 Tipe Audit
Audit yang dilaksanakan sesuai tipe perusahaan yaitu operasional, compliance, pengembangan system, internal control, financial dan kecurangan audit. Empat jenis auditor yang dilibatkan dalam menyelenggarakan audit yang di list adalah:
1)      Internal auditor adalah karyawan perusahaan,yang pada umumnya melaksanakan compliance,operasional,pengembangansistem,pengawasan intern&kecurangan audit
2)      Ekstenal auditor adalah akuntan publik independen yang ditugaskan oleh perusahaan, secara khusus melaksanakan audit keuangan. Dalam berbagai macam audit keuangan, eksternal auditor dibantu oleh internal auditor. akantetapi auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk menegaskan kewajaran laporan keuangan.
3)       Goverment auditor,melaksanakan pemenuhan audit/menguji laporan perusahaan atas pengawasan yang menyangkut para pegawai pemerintahan.contoh: pemeriksa bank pemerintahan melaksanakan audit bank,auditor yang dtugaskan oleh auditor negara yang umumnya melaksanakan audit daerah dan para pegawai pemerintah.
4)      Fraud auditor, mengkhususkan dalam menyelidiki kecurangan&bekerja secara tertutup dengan internal auditor&pengacara,fraud examminer contoh: kesatuan FBI penyelidikan kecurangan,perusahan besar akuntan publik,IRS,perusahaan asuransi.

2.7  Jenis Audit
1)      Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan efectifitas sumberdaya digunakan untuk melaksanakan tugas, meliputi kesesuaian praktik&prosedur dengan peraturan.
2)      Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan undang-undang, peraturan pemerintah, pengendalian dan kewajiban badan eksternal lain yang telah diikut.
3)      Project manajement&change control audit,(dulu dikenal sebagai suatu pengembangan sistem audit)terkonsentrasi oleh efesiensi&efektifitas pada berbagai tahap pengembangan sistem siklus kehidupan yang sedang diselenggarakan.
4)       Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur pengendalian internal.
5)       Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan, aliran kas dan hasil kinerja perusahaan.
6)      Fraud audit adalah nonrecurring audit yang dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi atau akan terjadi kecurangan. Dan penyelesaian hal sesuai dengan pemberian tanggung jawab.

2.8 Tahapan Audit
a)      Subjek Audit. Tentukan/identifkasi unit/lokasi yang diaudit
b)      Sasaran audit. Tentukan sistem secra spesifik, fungsi atau unit orgainisasi yang akan diperiksa
c)      Jangkauan audit. Identifikasi sistem secara spesifik, fungsi atau unit organisasi untuk dimasukkan lingkup pemeriksaan.
d)     Rencana pre-audit
1.      Identifikasi kebutuhan keahlian teknik dan sumber daya yang diperlukan untuk audit
2.      Identifikasi sumber bukti untuk tes atau review seperti fungsi flowchart, kebijakan, standard prosedur dan kertas kerja audit sebelumnya.
e)      Prosedur audit dan langka-langkah pengumpulann bukti audit
1.      Identifikasi dan pilih pendekatan audit untuk memeriksa dan menguji pengendalian intern
2.      Identifikasi daftar individu untuk interview
3.      Identifikasi dan menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan bagian, standar dan pedoman untuk interview
4.      Mengembangakn instrumen audit dan metodologi pengujian dan pemeriksaan kontrol internal
f)       Prosedur untuk evaluasi
1.       Organisasikan sesuai kondisi dan situasi
2.      Identifikasi prosedur evaluasi atas tes efektifitas dan efisiensi sistem, evaluasi kekuatan dari dokumen, kebijakan dan prosedur yang diaudit
g)      Laporan hasil audit. Siapkan laporan yang objektif, konsteuktif (bersifat membangun) dan menampung penjelasan audit.

2.9 Tools yang Digunakan Untuk IT Audit
Tool-Tool Yang Dapat Digunakan Untuk Mempercepat Proses Audit Teknologi Informasi, antara lain:
1.      ACL (Audit  Command  Language)  merupakan  sebuah  software  CAAT  (Computer  Assisted  Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber
2.  Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques)  seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber.
3.  Powertech Compliance Assessment  merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security,   system   auditing   dan   administrator   rights   (special   authority)   sebuah   server   AS/400.
4.    Nipper  merupakan  audit  automation  software  yang  dapat  dipergunakan  untuk  mengaudit  dan  mem- benchmark konfigurasi sebuah router.
5.     Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software.
6.     Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool.
7.     NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing.
8.  Wireshark merupakan network utility yang dapat dipergunakan untuk meng-capture paket data yang ada di dalam jaringan komputer.

2.10 Lembar Kerja IT Audit
Lembar kerja audit adalah semua berkas-berkas yang di kumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan,yang berasal :
1.      Dari pihak client
2.      Dari analisa yang di buat oleh auditor
3.      Dari pihak ketiga
Fungsi lembar kerja :
·         Menyediakan penunjang utama bagi laporan audit
·         Membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit
·         Menjadi bukti bahwa audit telah di laksanakan sesuai dengan standar auditing
4.      Hasil akhir audit adalah berupa laporan yang berisi:
·         Ruang lingkup audit.
·         Metodologi
·          Temuan-temuan.
·          Ketidaksesuaian
·         Kesimpulan
5.      Susunan lembar kerja:
·         Draft laporan audit (audit report)
·          Laporan keuangan auditan
·         Ringkasan informasi bagi reviewer
·         Program audit
·         Laporan keuangan atau lembar kerja yang dibuat oleh klien.
·          Ringkasan jurnal adjustment
·         Working trial balance
·         Skedul utama
·         Skedul pendukung.

2.11 Audit sistem informasi berbasis komputer
        Istilah system informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Sistem informasi berbasis-komputer merupakansatu rangkaian perangkat lunak dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang berguna.
Sistem Informasi audit adalah sebagai berikut:
1)     Pemrosesan Data Elektronik (EDP) merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menjalankan pemrosesan data transaksi suatu organisasi.EDP merupakan satu aplikasi system informasi yang fundamental di setiap organisasi. Seiring perkembangan teknologi komputer,yang makinbanyak dikenal oleh masyarakat,istilah pemrosesan data (DP) memiliki pengertian yang sama dengan EDP.
2)     Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan beragam informasi yang lebih luas dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan oleh EDP. Sistem informasi manajemen mengakui bahwa manajer dalam suatu organisasi menggunakan dan membutuhkan informasi untuk mengambil keputusan dan bahwa system informasi dapat membantu menyediakan informasi tersebut bagi manajer.
3)     Subsistem SIM Fungsional, banyak organisasi menerapkan konsep SIM ke dalam area fungsional dalam organisasi. Istilah seperti system informasi pemasaran,system informasi manufaktur,serta system informasi sumber daya manusia mengindikasikan kaitan konsep SIM dengan pengembangan system informasi yang spesifik untuk mendukung pengambilan keputusan dalam subunit organisasi.
4)     Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu SIM yang memberikan informasi bagi departemen pemasaran.Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi,misalnya ringkasan penjualan dan informasi biaya. Informasi lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi misalnya data preferensi konsumen,profil konsumen,dan informasi produk pesaing.
5)     Sistem Informasi Pemanukfakturan merupakan SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi produksi. Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi.Contohnya adalah ringkasan persediaan dan informasi biaya.Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi,sebagai contoh data bahan baku,profil pemasok potensial,dan informasi mengenai teknik produksi yang baru.
6)     Sistem informasi sumber daya manusia adalah IM yang menyediakan yang berguna untuk fungsi personali atau sumber daya manusia.Banyak informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi.Contohn:informasi upah dan ringkasan pajak penghasilan. Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi.Sebagai contoh,data regulasi pemerintah dan informasi pasar tenaga kerja.Sistem informasi keuangan merupakan SIM yang menyediakan informasi yang berguna untuk fungsi keuangan.Banyak dari informasi yang disajikan berasal dari system informasi akuntansi.contohnya adalah informasi arus kas dan pembayaran tagihahn.Informasi yang lain mesti dikumpulkan dari lingkungan organisasi.Sebagai contoh:data tingkat bunga&informasi pasar kredit.
7)     Subsistem Informasi, area tertentu dalam organisasi bisa saja mengembangkan sendiri SIM yang sesuai dengan kebutuhannya.Fungs audit internal bisa saja mengembangkan sendiri system audit internal untuk memenuhi kebutuhannya Fungsi kualitas suatu organisasi. Secara logika&bukannya secara fisik,subsistem SIM sesuai fungsi merupakan bentuk implementasi konsep SIM dalam organisasi.
8)     Sistem Pendukung Keputusan, dalam system pendukung keputusan(DSS) data diproses ke dalam format pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna. DSS membutuhkan penggunaan model keputusan dan database yang sangat berbeda dengan model keputusan dan bentuk database dalam system DP. DSS dirancang untuk melayani kebutuhan rutin dan kebutuhan informasi secara umum.DSS dirancang untuk satu tipe keputusan tertentu bagi pengguna tertentu.Contohnya adalah penggunaan perangkat lunak spreadsheet untuk menjalankan analisis bagaimana-jika terhadap data operasional atau data anggaran contohnya,ramalan penjualan per personel pemasaran.
9)     Sistem Pakar (ES) adalah system informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasitertentu sehingga informasi tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir.Seperti DSS, ES membutuhkan model keputusan dan database tertentu.Berbeda dengan DSS,ES membtuhkan pengembangan basis pengetahuan-pengetahuan special yang dimiliki oleh seorang pakar dalam area pengambilan keputusan-serta mesin inferensi-proses seorang pakar membuat satu keputusan.ES mencoba mereplikasikan keputusan yang akan dibuat oleh seorang pengambil keputusan dalam situasi keputusan yang sama.Perbedaan utam ES dari DSS adalah DSS membantu pengguna untuk mengambil keptusan,sedangkan ES membuat keputusan.
10)  Sistem Informasi Ekskutif (EIS) diakitkan dengan kebutuhan informasi strategic manajemen puncak,banyak informasi yang digunakan oleh manajer puncak berasal dari sumber lain di luar system informasi organisasi, sebagai contoh rapat, memo, televise, bulletin, dan aktivitas social.Sebagian informasi harus diproses oleh system informasi organisasi.EIS memungkinkan dan memudahkan manajer puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh system informasi organisasi. Informasi ini merupakan factor kunci yang telah diidentifikasikan oleh manajemen puncak sebagai informasi kritis bagi kesuksesan organisasi.
11)  Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah system berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data kauntansi menjadi informasi.Istilah system informasi akuntansi memeiliki cakupan yang lebih luas,yaitu mencakup juga siklus pemrosesan transaksi,penggunaan teknologi informasi& pengembangan system informasi.

2.12 Audit Sistem Informasi Merupakan Gabungan dari Berbagai Macam Ilmu:
ü  Traditional Auditing
Traditional Auditing memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang teknik pengendalian internal di sebuah sistem informasi.Beberapa pengendalian yang dilakukan dalam audit tradisional dapat dilakukan secara langsung dalam pengendalian lingkungan PDE. Metodologi umum untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang digunakan pada lingkungan PDE berasal dari audit tradisional. Auditor yang berpengalaman dengan tambahan pemahaman pengetahuan tentang komputer akan lebih mudah menerapkan logika pengendalian internal yang tradisional ke basis komputer.
ü  Manajemen Sistem Informasi
Banyak kejadian ketika awal penerapan sebuah sistem pemrosesan data elektronik terjadi banyak ‘kecelakaan’. Seringkali memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sering pula terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan. Hal ini karena belum adanya manajemen sistem informasi yang baik pada saat itu. Sebuah Information System Management akan menghasilkan cara-cara penerapan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan dengan lebih baik melalui tahap-tahap pengembangan sistem, seperti: analisis sistem, perancangan sistem, programming, testing, implementation dan kemudian operasional serta pemantauan dan evaluasinya.
ü  Ilmu Komputer
Pengetahuan teknik mengenai ilmu komputer sangat penting agar dapat menghasilkan kemampuan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk safeguard assets, integritas data, efektifitas dan efisiensi. Teknologi komputer yang berkembang pesat dengan munculnya e-commerce, e-business, dan sebagainya akan membawa pengaruh besar kepada perkembangan teknologi informasi
ü  Behavioral Science
Kegagalan penerapan sistem informasi berbasis komputer dibanyak organsiasi seringkali juga karena masalah perilaku organisasional,yang terkadang sering diabaikan dalam pengembangan sistem informasi.Kegagalan tersebut dikarenakan oleh adanya ‘resistance to change’yang berasal dari puhak-pihak yang terkena dampak penerapan sistem informasi berbasis komputer,Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan telah mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi.

BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Audit Sistem Informasi Merupakan suatu proses pengumpulan&pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen&kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:melindungi aset,menjaga integritas&ketersediaan sistem&data,menyediakan informasi yang relevan&handal,mencapai tujuan organisasi dengan efektif,menggunakan sumber daya dengan efisien,System informasi menyiratkan penggunaan teknologi komputer dalam suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi pengguna.Sistem informasi berbasis-komputer merupakansatu rangkaian perangkat lunak&perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasi data menjadi informasi yang berguna,secara memadai dapat digunakan untuk:
ü  Melindungi aset
ü  Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data
ü  Menyediakan informasi yang relevan dan handal
ü  Mencapai tujuan organisasi dengan efektif
ü  Menggunakan sumber daya dengan efisien,



DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2014. AUDITING Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat
Sujana,Edy. 2010. Pengantar Auditing. Singaraja : Undiksha
http://wikipedia/wiki/audit sistem informasi/org
http://definisi audit sistem informasi/wahyu hidayat.blogspot.com
http://Audit Pemerintahan dan Komputer Audit/Sri Wiwik Anggiyani/Academia.edu
http://Audit sistem informasi berbasis komputer/agus maulana syafei/semarang/2000





TASK 8 : INTERNATIONAL JOURNAL 2

Judul PI: PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAH DATA PASIEN  KLINIK Dr. LINDA HALIM MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DAN MICROSOFT ACCESS Visual Ba...