Monday, March 30, 2015

BAB 3 : KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

BAB 3
KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A.    PENDEKATAN KESUSASTRAAN

Ilmu Budaya Dasar (IBD), semula dinamakan Basic Humanities. Dengan mempelajari the humanities orang akan lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu kita sebagai homo humanus.Sebagai homo humanus manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humainties.Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang lainnya.Pada intinya mempelajari masalah manusia dengan budaya.
Seni adalah ekspresi yang sifat tidak normative, seni lebih mudah berkounikasi karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun caranya.Setiap jaman, sastra mempunyai peran yang lebih penting. Alas an perta,a, karena satra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kmampuan untuk menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia.Sastra juga lebih muda berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi cinta kasih, kebahagian,  kebebasan dan lainnya. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan kurangnya berkomunikasi
Sastra juga didukung ileh cerita, dengan cerita orang lebih udah mengerti dan tertarik dan mudah mengemukakan gagasan dalam bentuk yang tidak normatif.Ilmu Buda Dasar adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagian dari MKDU, Ilmu Budaya Dasar tidak memaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang. Tetapi Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiwa dengan cara memperluas wawasan serta pemikira serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai nilai-nilai budaya. Orintasi th Humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari displin ilmu ya g tercakup dalam the humanities
.

A.   ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Dalam bahasa Inonesia isitlah tadi sering diterjemahan menjadi cerita rekan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah rekaan rekaan umumnya  dipakai um]ntuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru, yaitu:
a.       Prosa lama meliputi:
1.      Dongeng-dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara

b.      Prosa baru meliputi:
1.      Ceita pendek
2.      Roman/nvel
3.      Bografi
4.      Kisah
5.      Otobiorafi

B.     NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Karya sastra (Prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapaun nilia-nilai yang terkandung pembaca lewat sastra antara lain:

1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalamainya peristiwa itu sendiri atau kejadian yang dikisahkan.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan jenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedia.
3.      Prosa fiksi memberikan wawasan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi dan merupakan saran bagi pemindahan yang tak hennti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dan juga dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya.Berkenaan dengan moral, karya sastra dibagi menjadi duaa, yaitu karya sastra yang menyeruakan apsirasi jamannya dan karya satra menyuarakan gejolak jamannya.Ada juga yang menyuarakan keduanya.


C.    ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidaka akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sadtra dan apresiasinya yang murni.Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok pembahasan yang terdapat dalam Ilmu Budaya Dasar.
            Kepuitisan, keartisikan atau keestetikaan bahasa puisi disebekan oleh kreativitas penyiar dalam membangun puisinya dengan menggunakan:

1.      Figure bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan alegori sehingga hidup menjadi segar, hidup, menarik dan memberikan kejelasan gambaran angan
2.      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banya tafsir
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pegalaman jiwa penyair sehingga terasa lebih hidup
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu
5.      Pengulangan, berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiska, sehingga lebih menggugah hati

Puisi menyuguhkan kepada pembaca suasana-suasana dan peistiwa-perstiwa kehidupan manusia dan juga berkaitan dengan kehidupan alam dan Tuhan. Adapun alas an-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar, sebagai berikut:

1.      Hubungan puisi dengan pegalaman hidup manusia
Pengalaman dalam sastra puisi disebut “ pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia memiliki kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hdiup sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan ini sastra/puisi dapat memberikan kepada para  mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) untuk dapat melihat dan mengerti banyak tantang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
Untuk pengalaman tersebut dapat dilakukan dnegan uatu kemampuan yang disebut
“imaginative entry”, yaitu kemampuan mengubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2.      Puisi dan keinsyafan/keasadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiwa ddapat diajak untuk dapat menjenguk hati/fikiran manusia, baik oran lain maupun diri sendir, karena melalui puisi sang penyair dapat menunjukkan pada pembaca bagian dalam hati manusia dan menjelakan pengalaman setiap orang

3.      Puisi dan keinsyafan social
Puisi memberikan kepada manusia tentang pengetahuan sebagia makhluk social, yang terlibat dalam issue dal proble social. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia social yang berupa:

Ø  Penderitaan atas ketidak adilan
Ø  Perjuangan untuk kekuasaan
Ø  Konflik dengan sesamanya
Ø  Pemberontakan terhadap hokum Tuhan
Puisi pada umumnya sarat akan nilai-nilai etika,estetika dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah cinta kasih.Puisi merupakan sesuatu yang hidup dalam metafisis, suatu impian yang kepribadian sehingga sukar dihayati isinya.  Puisi dibaca dengan baik setidaknya akan dapat membantu pembaca dalam menafsirkan maknanya.

No comments:

Post a Comment

TASK 8 : INTERNATIONAL JOURNAL 2

Judul PI: PEMBUATAN APLIKASI PENGOLAH DATA PASIEN  KLINIK Dr. LINDA HALIM MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DAN MICROSOFT ACCESS Visual Ba...